Pada bulan November 2017 Animasi Club memasuki edisi yang ke 8. Setelah sebulan lamanya fokus mengadakan event festival animasi internasioal, CRAFT International Animation Festival 2017, kegiatan rutin Animasi Club kembali dilaksanakan. Bertempat di Pendopo Yogyatourium Dagadu, 30 peserta hadir dalam kegiatan ini. Acara dimulai pukul 18.30 WIB, diawali dengan pembuka dan menonton film animasi.
Seperti biasanya, Animasi Club selalu menayangkan film-film pendek animasi pilihan. Kali ini kami menayangkan film-film animasi Indonesia yang masuk dalam nominasi CRAFT 2017, antara lain:
DARMUJI 86 (Bhinneka di Persimpangan) | Sutradara Ahmad Hafidz Azroi
SINOPSIS
Darmuji, seorang petugas polisi lalu-lintas yang menjalani rutinitas pekerjaannya yang membosankan, harus menghadapi sekelompok anak TK yang terpisah dari parade budaya.
KELUARGA SATU SETENGAH
Sutradara:
Michaela Clarissa Levi
Rafael Arkapraba Gumelar
Robert SunnySINOPSIS
Agung tinggal bersama ibunya di sebuah kampung terpencil di gunung. Selain harus menghadapi OCDnya, Agung masih harus berusaha menjaga hubungan harmonis bersama ibunya dan trauma masalalu mereka.
OH-BEY | Sutradara Gloria Abigail
SINOPSIS
Sebuah bunga bernama Beybi memiliki rasa ingin tahu yg tinggi terhadap dunia luar, tetapi Ia tidak diijinkan keluar dari rumah kaca. Meskipun Ia tahu bahwa dunia luar sangat menarik dan menyenangkan.
ORIGAMI | Sutradara Febri Faizin (Faiz)
SINOPSIS
Noni, seorang anak perempuan, membawa buku petunjuk Origami yang Ia pinjam dari perpustakaan sekolahnya. Ia bersemangat membaca dan mencobanya di rumah, karena Ia ingin sekali menunjukkan kepada teman-temannya, lembaran kertas yang hidup.
PULANG (Going Home) | Sutradara Dessy TAB
SINOPSIS
Sebuah keluarga Indonesia tinggal di Perancis selama beberapa tahun. Anak-anak perempuannya lahir di Perancis, dan ini adalah kisah saat mereka pulang ke Indonesia.
TABARAKA | Sutradara Dimas Angkling
SINOPSIS
Sebuah karakter, ‘manusia’ muncul dari kekosongan, mempertanyakan kehidupan dan penciptaan alam semesta, termasuk keberadaannya.
Keenam film tersebut adalah nominasi SOUTHEAST ASIA COMPETITION OF DIGITAL ANIMATION, dimana DARMUJI 86 dan ORIGAMI mendapat penghargaan dalam beberapa kategori. Febri Faizin sebagai sutradara ORIGAMI malam itu hadir dan berdiskusi serta menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir.
Acara ini juga diselingin dengan snack ringan serta minuman hangat yang disediakan oleh team Animasi Club dan Yogyatourium.
Diskusi dilanjutkan oleh Hizkia Subiyantoro dengan tema ANIMASI INDIE & PERKEMBANGANNYA. Tentang industri animasi global yang terus berkembang tak terbendung diantara puluhan film arus utama (industri mayor) dan ribuan film indie bermunculan setiap tahunnya. Bergeloranya ratusan festival animai dunia yang digelar berkala dan perkembangan artistiknya. Beberapa pertanyaan tersebut dibahas dan diskusikan dengan berbagai persepektif .
Ia menceritakan tentang pergerakan animasi Independent global dan situasi pergerakannya. Bagaimana mereka berproses menghasilkan film-film terbaik, membiayai, dan mempublikasikannya dalam arus utama industri maupun festival-festival dunia. Diskusi santai tersebut juga diselingi pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta. Suasana menjadi hidup dengan sudut pandang jawaban berbagai sisi menarik.
Peserta yang hadir malam itu rata-rata adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, ISI, UTY, UGM, AMIKOM, dan berbagai perguruan tinggi swasta lainnya. Tampak juga beberapa peserta dari luar kota seperti Klaten dan Semarang. Diskusi asik dan hangat ini tak terasa berlangsung selama hampir 2 jam.
Selepas acara ditutup, beberapa peserta tampak masih melanjutkan obrolan dan mengakrabkan diri.