Pada 2013 Festival Film Indonesia 2013 (FFI) menghadirkan kategori Animasi pendek. Sejak saat itu berturut-turut film animasi pendek animasi berjajar menghiasi panggung akbar festival film terbesar dan tertua di tanah air itu.
Gelaran Animasi Club ke-9 pada tanggal 16 Desember 2017 lalu menyuguhkan 4 film pendek animasi nominator FFI 2017. Diantaranya:
MUDIK | Sutradara: Calvin Chandra, Ardhira Anugrah Putra, Alfonsus Andre, dan Aditya Prabaswara.
Sinopsis:
Perjalanan pulang kampung sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan bocah lelaki dengan berbagai tingkah polahnya sepanjang perjalanan menuju kampung halaman.
Kaie and The Phantasus’s Giants | Sutradara Ahmad Hafidz Azro’i
Sinopsis:
Seorang bocah SD yang berseteru dengan teman sekelasnya dan terlibat pertarungan dalam imajinasi seorang ksatria.
MAKE a WISH | Sutradara Salsabila Aulia Rahma
Sinopsis:
Gadis kecil pecinta tanaman yang sedang menanam bunga di pot dan kecewa karena tanamannya dimakan ulat, kemudian sesuatu yang besar terjadi.
LUKISAN NAFAS | Sutradara Fajar Ramayel
Sinopsis:
Bercerita tentang seorang pria yang berprofesi sebagai ornitolog, ilmuwan yang meneliti tentang burung. Dia memiliki suatu ambisi untuk bisa memfoto seluruh spesies burung di Indonesia, hingga tinggal Elang Jawa saja yang belum berhasil ia foto. Diajaklah anak perempuan kecilnya untuk turut ikut serta dalam berburu foto Elang Jawa ke sebuah hutan di kaki bukit.
Diantara keempat nominator tersebut, LUKISAN NAFAS besutan Fajar Ramayel berhasil memenangkan pernghargaan sebagai film animasi terbaik dan memboyong piala citra 2017.
Selah menonton acara dilanjutkan dengan diskusi santai terhadap film-film tersebut. FFI 2017 menjadi hal menarik, karena selaing merepresentasikan perkembangan film-film animasi yang semakin melesat dan bergairah di tanah air, juga dominasi bibit-bibit baru yang bermunculan. Nominatornya idak saja datang dari kota besar, melainkan dari berbagai penjuru daerah.
Sejauh apa nominator animasi di FFI mewakili perkembangan animasi nasional? Bahasan ini yang kemudian menjadi topik hangat untuk di perbincangkan malam itu.
Selepas diskusi, kemuadian dilanjutkan dengan presentasi karya tugas akhir dari Balqis Intan & Fietrie Maghifiroh. Keduanya adalah mahasiswa jurusan animasi ISI Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut, mereka mengutarakan hal-hal terkait cerita, konsep, dan teknis produksinya. Sebuah hal penting untuk para peserta yang hadir, selain karena bisa melihat, berdiskusi, dan menikmati animasi, mereka diajak untuk berbagi proses produksi animasi sejak dari ide.
Beberapa peserta club memang berasal dari mahasiswa jurusan animasi, tetapi tidak sedikit juga berasal dari bidang yang berbeda, bahkan terlihat beberapa penggemar animasi dari SMA/SMK. Tentu bahasan tersebut juga menjadi sebuah pengetahuan baru sekaligus menjadi pembelajaran.
Animasi Club menjadi titik temu antara penggemar animasi, pembuat, pembelajar, dan masysrakat umum lewat menonton, diskusi, dan presentasi. Menikmati animasi sekaligus menimba ilmu dengan cara santai dan guyub.
Hizkia Subiyantoro | Program Director