Categories Film

Madame Tutli-Putli: Sebuah Perjalanan Serangkai Metafora

“Sebuah perjalanan eksistensial yang mendebarkan melalui dunia imaji Madame Tutli-Putli. Ketika melakukan perjalanan sendiri menggunakan kereta malam, dengan membawa serta harta benda dan hantu masa lalu, ia menghadapi kebaikan maupun ancaman dari orang-orang asing seperjalanan. Mendapati diri berada dalam petualangan metafisik antara dunia nyata dan imajinasi, Madame Tutli-Putli berkonfrontasi dengan iblis dari dalam dirinya.”

Demikian sinopsis ‘Madame Tutli-Putli’, sebuah film animasi pendek produksi Komite Film Nasional Kanada. Film berdurasi 17 menit ini adalah karya duo sutradara Chris Lavis dan Maciek Szczerbowski yang dirilis tahun 2007. Menggunakan teknik animasi stop-motion, Lavis dan Maciek membuat sendiri boneka tanah liatnya, membangun sendiri set film-nya, dan menganimasikan sendiri adegan demi adegannya. Dibutuhkan waktu empat tahun untuk mereka menyelesaikan film ini. 

Pada bulan Mei 2007 film ini memenangkan Canal+ Grand Prize untuk kategori Best Short Film pada gelaran Cannes Film Festival, lalu sebulan kemudian memenangkan Best Short Animation Award pada gelaran Toronto Short Film Festival. Puncak prestasinya adalah menjadi nominasi Academy Awards pada Januari 2008. Deretan prestasi ini tentu tak lepas dari penyampaian cerita yang unik, desain artistik yang memukau, serta desain karakter yang kuat.

Madame Tutli-Putli adalah sebuah karakter yang ajaib namun terasa dekat. Gestur, postur, kostum, dan seluruh elemen yang melekat padanya membuat saya mengerti mengapa ia selalu cemas, tanpa mengetahui kisah hidup lengkapnya. Dari semua elemen tersebut, sepasang matanya adalah representasi jiwa manusia yang sukses menempel dalam benak saya. Saya tahu ia boneka, namun tak urung berempati. 

Menonton film ini, kita melihat dari dekat, perjalanan mendebarkan seorang manusia. Kita menyaksikan ia membawa banyak sekali bagasi yang pada akhirnya hilang. Kita juga menyaksikan bagaimana ia luput dari sebuah bahaya kejahatan. Namun apakah semua hal buruk yang ia saksikan pada malam nahas itu, imajinasi atau bukan, adalah sesungguhnya yang ia butuhkan?

Tonton dan temukan jawabannya!

Co-Founder, Festival Director of @craftanimfest. Volunteer of @animasi_club. Filmmaker at @hizartstudio.

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like