Categories Bazarts Event

ANIMASI CLUB BAZARTS Vol.2 NAIK KELAS

Read more: ANIMASI CLUB BAZARTS Vol.2 NAIK KELAS

Menyambung keseruan dari Animasi Club BazArts edisi perdana yang telah berlalu, pada volume kedua kali ini Animasi Club menghadirkan nuansa yang lebih meriah dan lebih baru. Acara yang diselenggarakan pada 28-29 Juli 2023 dibuka oleh ketua program Animasi Club BazArts, Marettama Dinda. Ditengah terik matahari tak menyurutkan semangat tim untuk memberikan yang terbaik. Sebagaimana yang telah diutarakan Marettama Dinda, bahwa tema Naik Kelas yang diusung kali ini adalah sebagai perwujudan kerja sama tim yang terus diperbaiki. Selain itu, bertepatan dengan bulan peralihan masa studi ke jenjang berikutnya atau tahun ajaran baru di Bulan Juli, tema Naik Kelas sangat sesuai untuk memberikan kontribusi bagi siapapun yang ingin menambah skill dan wawasan sebagai kreator seni. Susunan acara Animasi Club BazArts pada volume kedua ini terdiri dari Pasar Seni BazArt, Artbook Silang, Talkshow, Live Music Performance, Masterclass, Tukar Komik, dan Animation Screening sebagai puncak acaranya. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut sangat sayang untuk dilewatkan. Nah bagaimana keseruannya, yuk kita uraikan berdasarkan liputan berikut ini.

Animasi Club BazArts Vol.2 Day 1

Jum’at 29 Juli 2023

BAZART

Beberapa tenant telah mempersiapkan diri mereka masing masing, menata meja dan mendisplay hasil karya mereka agar terlihat lebih menarik dan memukau perhatian selama dua hari kedepan. Peserta tenant yang mengisi tidak jauh beda dari peserta tenant dari edisi sebelumnya. Diantaranya adalah lindoujin.id, pengguna stand.id, Hizart Studio dan beberapa tenant lainnya. Banyak peserta baru yang datang, tertarik dan penasaran melihat hasil kreasi dan kreatifitas yang ditawarkan oleh para peserta tenant. Terbukti, beberapa karya mereka telah berhasil terjual.

ARTBOOK SILANG

Pada siang menjelang sore sesi pertama  Artbook Silang Animasi Club BazArts vol.2 dimulai. Moderator Acara Kusmalida membuka acara dengan perkenalan diri oleh masing-masing peserta. Sesi Artbook Silang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para kolektor buku, kreator seni juga para pembelajar. Semangat dan antusias peserta yang ada dari edisi pertama, datang kembali dengan membawa koleksi buku yang berbeda. Sebagai contoh, Daris, salah satu peserta yang secara konsisten menghadiri setiap sesi Artbook Silang, kali ini membawa Artbook berjudul “Tokyo Ghoul Rey”. Dan dengan segala pengetahuannya ia berbagi menjelaskan isi dari tiap buku yang telah dia bawa. Banyak sekali peserta baru yang hadir dan tertarik meramaikan sesi Artbook Silang. Para peserta tersebut baru mengetahuinya ketika acara sedang berlangsung. Walaupun, mereka yang baru hadir belum bisa bergabung dan sharing tetapi mereka antusias menyaksikan keseruan kolektor Artbook berbagi kisah menarik dan pengalamannya terhadap buku yang mereka bawa.

TALKSHOW bersama @Ruang_Obrol

Talk show merupakan program baru yang mulai hadir di Animasi Club BazArts Vol. 2. Nuansa baru yang diciptakan tentunya menambah kesegaran akan segala hal yang telah dibagikan kepada peserta melalui perbincangan seru. Perbincangan seru pada sesi Talkshow menggandeng salah satu komunitas bernama Ruang Obrol. Ruang Obrol adalah platform diskusi yang berbagi segala hal yang menarik perbincangan mereka meliputi animasi, komik, film dan keresahan hidup. Melalui Animasi Club, Kusmalida memberikan kesempatan pada Daris dan Bagas memperkenalkan diri sebagai founder @ruang_obrol. Selain founder akun Youtube Ruang Obrol, Daris sendiri adalah kolektor komik sedangkan Bagas pernah terlibat di Industri kreatif sebagai editor komik. Selanjutnya Kusmalida, Bagas dan Daris saling berkolaborasi dalam membagikan pengetahuan tentang topik yang dibahas. Topik yang dibahas adalah Apa sih keterkaitan erat antara Komik dan Animasi?? Mengapa tidak bisa dipisahkan? 

Dibuka oleh Kusmalida yang memiliki latar belakang sebagai Animator mulai memantik diskusi dengan berkata bahwa dalam komik, cerita mampu divisualisasikan  dengan gambar, dialog dengan kata bahkan bunyi. Dimana hal tersebut memancing imajinasi kita. Gaya penyampaian yang sama menggunakan visual gambar namun teknik yang tidak jauh beda dengan Animasi. Perkembangan antara komik dan animasi bukan sekedar pada teknologi, namun treatment industri kreatif di tiap negara juga mempengaruhi pasang surut keduanya yang saling terikat.

Di Amerika, Graphic Novel dan Komik Hollywood harus memiliki naskah yang kuat. Berdasarkan pemaparan Bagas, hal ini bertujuan agar penerapan dan pengerjaan artwork bisa dilakukan oleh siapa saja. Maka untuk cerita selanjutnya, naskah dan artwork juga bisa dikerjakan oleh kreator lain, dan cerita tidak harus terkait dengan edisi sebelumnya. Berbeda dengan Jepang. Pada kreator komik Jepang, cerita dan gambar merupakan suatu keputusan bagi kreator dan editor penerbit.

Bagaimana industri komik dan animasi saling terkait?

Industri komik sering kali menjadi titik awal untuk produksi animasi. Model ini cukup sering terlihat dalam industri animasi Jepang, di mana adaptasi animasi sering kali mengikuti jejak cerita komik. Tidak seperti di Hollywood, di mana adaptasi komik ke layar lebar seringkali menampilkan variasi cerita yang berbeda, Jepang memegang erat narasi yang diusung oleh komiknya. Kusmalida menambahkan bahwa karakteristik dan perlakuan industri di berbagai negara memang memiliki keunikan masing-masing.

Tidak bisa dipungkiri bahwa komik dan animasi saling bersinggungan secara substansial. Bagian-bagian dari komik sering dipotong untuk membentuk alur cerita animasi. Proses ini, yang disebut sebagai “storyboarding,” memberikan karakteristik visual yang lebih mirip dengan aslinya.

Banyak bagian dari komik dipotong untuk menjadi bagian dari storyboard. Alasan Storyboarder mengcroping bagian komik bertujuan untuk mendapatkan karakteristik karya kreator agar visual lebih mirip atau mendapatkan ruh gambar dari kreator aslinya”, ungkap Kusmalida membagikan pengalamannya ketika bekerja sebagai animator.

Hal ini dibenarkan oleh Bagas, seorang praktisi di industri kreatif ini, yang mengatakan bahwa adaptasi dari komik ke animasi harus mempertimbangkan karakteristik yang utuh dan memiliki daya tarik visual yang sama.

Bagi Daris, Industri anime dan komik saat ini mulai setara. Tahun 2008 kebawah komik sebagai bahan dasar animasi. Contohnya pada animasi Full Chemist dan Fruit Basket. Animasi yang diproduksi setelah kesuksesan serial komiknya pada masa tersebut. Sedangkan pada  serial Kimetsuno Yaiba justru membuka pasar komik setelah muncul animasinya. Secara umum sekarang bukan hanya animasi yang mengadaptasi komik, tetapi ada pula serial animasi muncul terlebih dahulu kemudian komik mengadaptasinya.

Karakter industri kreatif Hollywood lebih bagus filmnya daripada komiknya.

Bagas menambahkan karakter utama Hollywood seperti Batman itu harus mirip, tapi untuk cerita selalu dikembangkan. Begitu pula kualitas gambar animasi dan komik pada Kimetsuno Yaiba sangat memiliki perbedaan gambar yang signifikan. Perbedaan industri animasi juga komik di jepang dan Hollywood menentukan keberlangsungan kreatifitas hidup seorang kreator. Pada kreator jepang, mereka masih memiliki hak untuk menentukan dan berkontribusi pada animasinya. Kusmalida menanggapi tentang serial Junji Ito bahwa kolaborasi komik dengan kreator animasi juga menentukan kualitas baik dari cerita atau gambarnya. Dalam kasus serial Junji Ito, perbedaan antara komik dan animasi memberikan pengalaman yang berbeda bagi penikmatnya. Keduanya memiliki daya tarik tersendiri dan dapat dinikmati oleh para penggemar cerita horor yang menegangkan. Daris pun menambahkan ada pula serial dari sisi animasinya memiliki kesan yang biasa aja, namun pada serial komiknya dapat tervisualisasikan baik dan memukau.

Kualitas gambar dan detail dalam animasi seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan komiknya. Namun, industri animasi dan komik memiliki perbedaan dalam hak cipta. Di Jepang, pencipta komik seringkali memiliki hak untuk menentukan bagaimana adaptasi animasinya akan terwujud. Ini berbeda dari Hollywood di mana karakteristik animasi mungkin lebih baik daripada komiknya, namun cerita seringkali mengalami perubahan signifikan. 

Penting untuk mengamati perbedaan antara industri animasi dan komik di berbagai negara. Di Jepang, animasi bisa menjadi bentuk promosi sebelum komiknya terbit, sedangkan di negara lain, komik mungkin lebih dulu populer sebelum kemudian diadaptasi ke dalam bentuk animasi. Kolaborasi antara kreator komik dan animator juga telah terbukti membantu meningkatkan kualitas baik dari segi cerita maupun gambar.

Dalam konteks pengembangan karier di industri kreatif saat ini, penting untuk memilih media yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita. Bagas menyarankan untuk mendalaminya secara terus menerus, karena banyak kreator yang sukses pada karya-karya yang  kesekian.

“Yang penting coba dulu, jangan takut ide dicuri, jelek tidak jelek urusan belakangan!”, tegas Bagas.

Menurutnya, pentingnya membangun IP (Intelectual Property) bisa kita lihat pada kesuksesan kreator lokal seperti tahi lalat, tekotok misalnya. Selain itu, penting juga untuk merangkul ide dan mewujudkannya tanpa takut bahwa ide akan dicuri atau karya akan dianggap jelek.

Kusmalida mengambil kesimpulan bahwa baiknya keseimbangan antara industri dan animasi sebagaimana jepang, memikirkan bagaimana urusan idealis dan perut dipertimbangkan. Kita harus paham apa yang diinginkan pasar. Mengamati, meniru, dan memodifikasinya untuk kondisi lokal adalah strategi yang baik. Ini adalah panduan yang bijaksana dalam mengembangkan industri komik dan animasi. Tentunya juga dapat diterapkan dalam bidang yang lainnya. Dengan semangat eksplorasi dan kreativitas yang tak terbatas, kita bisa memastikan bahwa keterkaitan antara industri ini terus berkembang dan berkembang lagi di masa depan.

LIVE MUSIC PERFORMANCE

Merupakan sesi terakhir yang menutup acara Animasi Club BazArts vol.2 ini. Sebuah pertunjukan live music dari @JBand yang semakin menambah kemeriahan malam. Mereka membawakan beberapa soundtrack-soundtrack lagu animasi satu dekade terakhir. Gemerlap lampu menyorot musisi yang membawakan lagu, serta sorak sorai penonton yang memenuhi kursi mini stage, seolah berhasil membayar segala kelelahan setiap individu yang hadir.

Animasi Club BazArt Vol.2 Day 2

Sabtu, 29 Juli 2023

MASTERCLASS bersama @heyapriliaa

Di era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi wahana penting bagi para seniman dan kreatif untuk membangun jangkauan dan pengikut mereka. Salah satu contoh yang menginspirasi adalah @heyaprilliaa, seorang ilustrator yang telah berhasil membangun branding dirinya dengan cemerlang di media sosial. Dengan ratusan ribu pengikut yang setia, dia telah berhasil membagikan tips dan trik yang berguna bagi sesama seniman dalam membangun jati diri mereka melalui sesi Masterclass berjudul ‘How to Grow Your Social Media as an Artist’ , di Animasi Club Bazart vol.2 ini.

Sesi dibuka bersama Moderator Kusmalida yang mempersilahkan pemateri @heyapriliaa untuk memperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, @heyaprilia membagikan beberapa tips dan trik efektif dalam membangun dan mengoptimalkan branding karya di sosial media kepada peserta. Poin poin tersebut diantaranya:

Memilih Gambar yang Effortless

Salah satu panduan yang diungkapkan oleh Heyapriliaa adalah pemilihan gambar yang ‘effortless’. Ini berarti gambar tersebut seolah-olah muncul dengan begitu mudah, seperti sesuatu yang bisa terpikirkan saat kita bangun tidur. Konsep ini membantu dalam mempertahankan kedekatan dengan audiens, seolah-olah mereka melihat proses kreatif kita dalam kehidupan sehari-hari.

Motivasi sebagai Pendorong Utama

Motivasi adalah kunci di balik keberhasilan @heyapriliaa. Dalam setiap karya yang dia bagikan, ada semangat untuk menginspirasi dan membagikan cinta terhadap seni. Motivasi ini menciptakan daya tarik yang konsisten terhadap para pengikutnya.

Satu Akun untuk Satu Niche

Heyapriliaa menyarankan pentingnya memilih satu niche yang konsisten dalam konten media sosial. Dengan kata lain bedakan akun untuk keperluan pribadi dan akun dengan konten khusus. Jika kamu memiliki lebih dari satu ketertarikan, sebagai contoh makanan dan ilustrasi maka kalian perlu membuat akun satu-satu, jangan dicampur. Hal ini membantu menarik audiens yang memiliki minat dan kesukaan yang sama, juga mampu membangun komunitas yang kuat.

Merancang Personality Melalui Personal Branding

Heyapriliaa telah berhasil menciptakan personality unik yang terlihat melalui gaya gambarannya serta konten yang dibagikan. Ini adalah bagian dari personal branding artist yang kuat. Melalui konten gambar yang dia hasilkan, dia telah membangun identitas yang mudah dikenali. Seperti Review emoticon, kemudian personality yang dibangun seperti

“ilustrator plus jawa medok jadilah heyapriliaa.” ungkap @heyaprilia.

Kita bisa membranding diri dengan mengkolaborasikan passion kita dan menunjukkan kepribadian agar lebih mudah dikenali para audiens.

Membuat Konten Portofolio

Bagi seorang seniman, konten portofolio adalah aset yang tak ternilai di media sosial. @heyapriliaa menunjukkan betapa pentingnya berbagi konten yang juga merupakan bagian dari portofolio pribadi, termasuk mock-up, cerita, dan work-in-progress (WIP).

Identifikasi Niche yang Tepat

Identifikasi niche adalah langkah penting dalam membangun branding artist. Ini membantu menargetkan audiens yang spesifik dan memiliki minat yang sama. Seperti yang dijelaskan oleh Heyaprilliaa, fokus pada niche yang sesuai dengan minatmu dan pengalamanmu.

Belajar dari Akun Lainnya

Melihat akun-akun sukses lainnya seperti tahilalat dan seniman lainnya dapat memberikan wawasan yang berharga. Namun, @heyapriliaa menegaskan bahwa penting untuk tetap menjadi diri sendiri dan menggali gaya unik yang menjadi ciri khas pribadimu.

Influencer Marketing Hub 

Heyapriliaa juga memberikan wawasan tentang pemasaran influencer. Dia menekankan pentingnya menciptakan hubungan yang otentik dengan merek atau perusahaan yang ingin bekerja sama. Kolaborasi yang relevan dapat memperluas jangkauan dan pengaruhmu.

Mengelola Lisensi dan Klien

Di dunia seni, manajemen lisensi dan klien adalah aspek penting. Heyapriliaa berbagi pandangannya tentang bagaimana cara mengelola lisensi dan hak cipta karya seni, serta memberikan pilihan yang memungkinkan klien untuk membeli lisensi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Beralih dari Tukang Menjadi Kreator

Heyapriliaa memotivasi kita untuk berani berubah dari sekadar tukang gambar menjadi seorang kreator. Ini berarti mengambil peran aktif dalam proses kreatif, mengembangkan gaya unik, dan menghasilkan karya yang memancarkan jati diri kita.

Membentuk Gaya dari Palette dan Teknik

Dia juga menyoroti pentingnya mengembangkan gaya seni melalui pemilihan palet warna dan teknik gambar yang unik. Gaya visual menjadi bagian yang sangat kentara dalam personal branding artist. Hal ini juga perlu dibangun dan memiliki konsistensi.

Memberi Sentuhan Kecil yang Mengesankan

Dalam membangun sentuhan personal dalam setiap karya, Heyaprilliaa menyarankan untuk menambahkan sentuhan kecil (Element Signature) atau elemen khas yang dapat mengesankan karakteristik kreator pada setiap pesanan.

Setelah sesi berbagi tips berakhir, @heyaprilia membawa tim untuk mereview akun setiap para peserta yang hadir secara bergiliran. Pada saat review ia membagikan tips dan saran apa saja yang harus dilakukan para peserta terhadap akun yang dibangun. Para peserta sangat puas pada sesi masterclass kali ini. Sesi ditutup dengan foto bersama.

TUKAR KOMIK

Dalam semangat untuk merangkul dan mengapresiasi karya seni lokal, Animasi Club bersama komunitas @bacakomiklokal telah mengadakan acara yang menarik perhatian para pecinta komik dan animasi. “Tukar Komik” adalah sebuah kolaborasi yang bertujuan untuk menggaungkan dan mempromosikan komik lokal kepada khalayak yang lebih luas. 

Pada sesi ini salah satu peserta bernama Wafi membawa buku komik yang merupakan hasil tugas akhir seorang mahasiswa. Komik  tersebut berhasil mentransmisikan pesan-pesan agama ke dalam paneling gambar yang menarik. Kemudian salah satu peserta lain, Yose membawa Komik berjudul Only Human karya Mukhlis Nur . Karya lokal ini juga meraih pengharhargaan sebagai Bronze Winner the 8th International Manga Award. Komik yang menceritakan peradaban bumi 500tahun yang akan datang, dimana untuk bertahan hidup manusia harus menggunakan sisa-sisa terakhir dari teknologi untuk memindahkan “tubuh organik” mereka ke dalam mesin yang disebut Automa. Jadi, di kehidupan masa depan ini, tidak ada satupun manusia yang memiliki wujud fisik tubuh manusia, semua manusia dengan wujud robot. Cerita yang out of the box serta visual yang memukau memiliki kualitas yang layak untuk direkomendasikan.

Tukar Komik telah berhasil menciptakan kesempatan bagi penggemar komik dan animasi untuk mengenal lebih dekat dunia komik lokal.

 ANIMATION SCREENING

Film Pelajar merupakan karya yang menjembatani kreator film untuk “Naik Kelas” ke industri animasi profesional. Aspek-aspek seperti ide cerita, konsep visual dan gaya bercerita yang ditampilkan pada film pelajar punya kesempatan besar untuk melekat jadi identitas karya seorang kreator dalam perjalanan berkaryanya.

Pada sesi ini, Animasi Club BazArts vol. 2 telah berhasil memutar 9 karya animator muda. Diantaranya berjudul:

1. Outside My Little World (2023) karya Alifio Farras

2. LOG: C.U (2022) karya Caroline Lidwina

3. Remember (2021) karya karya M. Kaysan Kareem, M. Ali Azka, Tegar Eka.

4. Peduli (2021) karya Ahmad Norsa

5. AAAAA!!!!! (2022) karya Aziz Ahmad Kusteja & Dhiatama Putra Rafif

6. Take a Picture For Me (2022) karya Talitha Inka Putri

7. Tangkringan (2021) karya Hanif “Mas HA”

8. Taring (2022) karya Ann-Marie

9. Sintren Save The Villages (2022) karya Wahyu Nurul Iman.

Penonton yang terhibur kala itu sebagai bukti bahwa kualitas karya yang terpilih sudah tidak bisa diragukan lagi. Sesi ini pun berlanjut dengan berdiskusi, berbincang terhadap animator dibalik karya-karya tersebut. Setelah usai, acara ditutup dengan foto bersama di Mini Stage Sleman Creative Space. (NDL)

Penulis | Nastiti Dwi Lestari (Volunteer)

Pengkaji Animasi, Freelance Graphic Designer. Magister Student of Videography at ISI Yogyakarta. Aktif berkomunitas di Animasi Club.

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like