Sukro Si Pengendali Aksara adalah film animasi pendek stop motion yang disutradarai oleh Petra Paramita, diproduseri oleh Nissa Fijriani, dan diproduksi oleh Dancing Whale Studio. Film didanai oleh Indonesiana TV, berdurasi 12 menit, dan dirilis pada tahun 2023. Petra merupakan lulusan Sastra Inggris Universitas Indonesia. Ia belajar animasi secara otodidak dan telah menyutradarai beberapa film animasi stop motion , termasuk di antaranya “I Swarnangkara”, yang masuk seleksi program Indonesia Raja pada gelaran Bali International Short Film Festival – Minikino Film Week 2023, juga berkompetisi di Global Short Animation Jakarta Film Week 2023.
Film “Sukro Si Pengendali Aksara” bercerita tentang Sukro, seorang anak laki-laki gempal yang mempunyai kemampuan mengendalikan nama serta aksara carakan (aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa). Ia melakukan perjalanan untuk mencari dan menyelamatkan Uman, sang kakak yang telah lama menghilang. Dalam perjalanannya, Sukro bertemu beberapa penghuni hutan yang rusak karena namanya dicuri. Ia berusaha memperbaiki keadaan satu persatu, meski harus terlibat pertarungan hebat melawan pencuri nama.
Ide awal dari film ini muncul ketika Zulfa Utami Adiputri, yang merupakan penulis naskah pada film ini, menceritakan kepada Petra bahwa anaknya suka menonton acara perkenalan aksara di sebuah channel TV Jepang. Dari situ, Petra dan Zulfa sepakat untuk membuat cerita yang mengangkat Aksara Jawa sebagai ide pembuatan film, mengingat tema yang diusung Indonesiana TV adalah Pemajuan Kebudayaan.
Ketika proses brainstorming, Petra berpikir untuk membuat karakter yang tidak tampan dan sempurna. Kemudian Zulfa sebagai penulis naskah memberikan ide dari karakter tokoh pewayangan Sukrasana dan Sumantri, yang bercerita tentang konflik kakak beradik yang sering terjadi dalam cerita aslinya, terutama karena perbedaan sifat dan keadaan yang akhirnya mempengaruhi hubungan mereka. Petra lalu mengambil nama dan konsep dari kisah asli, serta menambahkan alur cerita fantasi yang berbeda. Cerita dikembangkan dengan fokus pada konsep aksara sebagai identitas. Setiap benda memiliki aksara yang membentuk jati dirinya, ketika aksara atau namanya diambil, identitas benda tersebut berubah atau bahkan menghilang.
Teknik stop motion dipilih Petra untuk film ini karena, selain suka dengan teknik ini, ia sudah memiliki perencanaan untuk produksi, dari film yang ia garap sebelumnya, yang juga menggunakan teknik stop motion. Walaupun tekniknya sama, medium yang digunakan dalam film ini berbeda, Petra menggunakan bahan berbahan resin untuk puppetnya, sementara di film sebelumnya menggunakan bahan berbasis clay, sehingga butuh penyesuaian yang harus dilakukan tim produksi. Selain itu, set di film ini juga lebih banyak dibandingkan dengan film sebelumnya, sehingga memerlukan koordinasi dan waktu pengerjaan yang lebih kompleks.
Proses pembuatan film ini memakan waktu sekitar 8 bulan, dimulai dari Mei sampai Desember tahun 2023. Produksinya berjalan secara paralel, karena mengalami beberapa kendala keterbatasan waktu. Seperti skenario dan cerita yang sudah disusun, mengalami revisi dan membuat waktu pengerjaan menjadi lebih panjang. Hal ini terjadi karena jadwal produksi tidak memungkinkan menunggu skenario sepenuhnya selesai, sehingga pengerjaan storyboard, desain karakter, puppet, properti, set, dan tes kamera dimulai, dalam keadaan skenario belum mencapai final. Dengan tetap mengacu kepada beberapa scene yang sudah dikunci dan siap diproduksi, pengerjaan adegan-adegannya dilakukan tidak berurutan, disesuaikan dengan kesiapan cerita.
Dalam proses merancang konsep visual dan set, Hedwig Dhana, seorang pengarah artistik dan desainer karakter pada film ini, berdiskusi terlebih dahulu dengan sutradara untuk memahami tujuan yang ingin dicapai. Dhana bekerja bersama Harits Ivan Geronimo dan Antonius Purwantono sebagai bagian dari tim artistik. Dhana fokus pada pengembangan karakter, sedangkan Harits dan Ipur lebih menangani latar serta setting tempat.
Dhana membuat sketsa karakter berbarengan dengan proses pembuatan cerita yang masih dikembangkan. Dhana merancang karakter Sumantri dengan penggambaran yang tampan dan gagah, sementara Sukrasana digambarkan sebagai karakter yang sakti namun buruk rupa, sesuai dengan cerita aslinya dalam pewayangan. Dhana juga menambahkan ukuran pada setiap bagian karakternya untuk panduan pembuat armature (angker), yang dikerjakan oleh Yayan A Prasetya secara manual. Sementara untuk pembuatan rambut, wajah, badan, dan bagian tubuh lainnya dikerjakan oleh seniman yang berbeda. Waktu yang terbatas mengakibatkan beberapa tes kamera yang terlewat, dan animator tidak sempat menguji karakter sebelum produksi. Akibatnya, sering terjadi penundaan proses shooting demi melakukan penyesuaian yang seharusnya bisa dicegah.
Petra berharap film ini dapat memikat dan menyentuh hati penonton dari segala usia, terutama anak-anak, melalui perpaduan cerita yang kuat, pesan moral positif, dan visual yang menarik. Film ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Aksara Jawa kepada penonton dan mendorong pelestariannya sebagai bagian penting dari warisan budaya yang harus dijaga.
Film Sukro Si Pengendali Aksara dapat ditonton di Indonesiana TV:
https://indonesiana.tv/video/sukro-si-pengendali-aksara
Credit
PENGISI SUARA
Winda Septiani sebagai SUKRO
Kidung Larasati sebagai UMAN, MBAH RINGIN, PENCURI AKSARA
Fitria Eranda Aisyah Permata S. sebagai GAJAH
SUTRADARA
Petra Patria D. Paramita
PRODUSER
Nissa Fijriani
Petra Patria D. Paramita
PENULIS NASKAH
Zulfa Utami Adiputri
Petra Patria D. Paramita
PRODUSER LINI
Hedwig Dhana
PENATA KAMERA
Aditya Kresnawan
ASST. KAMERA
Wahyu Bagus Abiyoga
Bagas Dwi
Athallah Taqy
Maria Paragita
LEAD ANIMATOR
Petra Patria D. Paramita
Putu Kalpika J
Nathania Zaini
ANIMATOR
Arief Khoirul Alim
Andhika Kresnamurti
PENATA CAHAYA
Aditya Kresnawan
STORYBOARD ARTIST
Tocka
Alda Bunga Tiara Ibenas
CHARACTER DESIGNER
Hedwig Dhana
PUPPET ARTIST
Hedwig Dhana
Faiha Maghrista
Rina Wulandari
Veldiana Rahmi H.
ARMATURIST
Yayan A Prasetya
PENATA ARTISTIK
Harits Ivan Geronimo
Pius Satrio Jati Kusumo
Hilma Luthfi Gifari
Antonius Purwantono
Yudha S
Franklin Sinaga
GRAPHIC DESIGNER
Marciaouu
SOUND DESIGNER
Oktavianus Wijaya
MUSIC COMPOSER
Rikat Parikesit
EDITOR
Arief Khoirul Alim
ONLINE EDITOR
Ben Saragih
VISUAL EFFECT & MOTION GRAPHIC
Senovida Nur
Hasan Maarif
Wahyu Nurul Iman
ROTOSCOPE ARTIST
Putu Kalpika J
Andhika Kresnamurti
Made Balawista J.
Yanuar Prabowo
Fadhila Rizky Abadi
Arief Khoirul Alim
Petra Paramita
Reza Nayaka
Zulfikar
COMPOSITORS
Alfi Zachkyelle
Fakhrizal
Petra Paramita
Wahyu Nurul Iman
SUBTITLE
Isyfi Afiani